Iskandar Ismail Minta Maaf Terbuka dari Kemenhub atas Tuduhan Hoaks terhadap Indonesia Airlines

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 28 Mei 2025 - 08:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CEO Indonesia Airlines Iskandar Ismail. (Instagram.com @calypteholding)

CEO Indonesia Airlines Iskandar Ismail. (Instagram.com @calypteholding)

JAKARTA – CEO Indonesia Airlines Iskandar Ismail menyatakan kekecewaannya terhadap pernyataan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa.

Lukman disebut menyatakan bahwa rencana operasional Indonesia Airlines adalah kabar hoaks alias tidak benar dan menyesatkan publik.

Pernyataan tersebut dinilai Iskandar sangat kontraproduktif terhadap iklim investasi nasional di tengah upaya pemerintah membuka peluang usaha baru.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Iskandar, komentar pejabat negara yang menyebut proyek aviasi sebagai hoaks dapat mengguncang kepercayaan investor global.

Komunikasi Intensif Calypte Holding dan Kemenhub Selama Dua Tahun

Iskandar menegaskan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi rutin dengan Kementerian Perhubungan dan lembaga negara lainnya.

Ia menyebut pernyataan yang mengatakan tidak ada koordinasi antara Indonesia Airlines dan Kemenhub sebagai tidak berdasar dan menyesatkan.

“Selama dua tahun ini tim kami dan tim Kemenhub bertemu hampir setiap minggu,” ujar Iskandar pada Energi Mining Forum, Senin (26/05/2024).

Ia bahkan menuding pernyataan Dirjen sebagai pernyataan yang “murahan” dan tidak mencerminkan semangat profesionalisme.

Iskandar Minta Kemenhub Klarifikasi dan Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

Iskandar Ismail meminta agar Kemenhub menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada pihaknya dan entitas Calypte Holding.

Ia menegaskan bahwa permintaan tersebut bukan dalam rangka menciptakan konflik, namun demi menciptakan kerja sama yang sehat.

“Kami ingin kolaborasi membangun aviasi nasional, bukan adu opini yang merusak kepercayaan publik,” ujar Iskandar.

Pernyataan maaf disebut sebagai langkah awal untuk memperbaiki hubungan kelembagaan yang sempat retak akibat polemik ini.

Dirjen Lukman Laisa Tegaskan Indonesia Airlines Belum Miliki Legalitas Operasional

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menyebut rencana operasional Indonesia Airlines sebagai kabar yang tidak valid.

Menurut Lukman, hingga saat ini belum ada pengajuan resmi izin operasional ataupun dokumen Engineering & Operational Certificate (EOC).

Pernyataan itu disampaikan Lukman dalam salah satu rapat kerja internal, yang kemudian dikutip oleh media sebagai “tidak ada Indonesia Airlines.”

Namun pihak Indonesia Airlines membantah tuduhan itu dan menyebut proses pengajuan EOC tengah berlangsung.

Dokumen EOC Indonesia Airlines Ditargetkan Selesai Juli 2025 Mendatang

Menurut Iskandar, proses penyelesaian dokumen EOC sedang memasuki tahap akhir dan akan segera diserahkan ke otoritas pada Juli 2025.

Seluruh tim Indonesia Airlines disebut akan hadir penuh di Indonesia untuk memulai pekerjaan resmi terkait kelengkapan dokumen teknis.

EOC merupakan syarat utama untuk mengoperasikan maskapai secara komersial dan tunduk pada regulasi keselamatan penerbangan.

Indonesia Airlines menegaskan bahwa mereka menjalankan seluruh proses sesuai ketentuan hukum dan peraturan penerbangan nasional.

Indonesia Airlines Klaim Didukung Lembaga Negara dan Investor Global

Iskandar menyebut pihaknya telah mendapatkan dukungan informal dan formal dari sejumlah kementerian dan pemodal internasional.

Calypte Holding yang menaungi Indonesia Airlines diklaim memiliki rekam jejak di sektor aviasi dan logistik global.

Pihaknya juga telah melakukan pembicaraan lanjutan dengan Kementerian Keuangan serta lembaga perbankan nasional terkait pembiayaan.

“Proyek ini bukan angan-angan, melainkan kerja profesional dan bertanggung jawab dari banyak pihak,” ujar Iskandar.

Jalan Tengah Antara Klarifikasi, Kolaborasi, dan Kemajuan Aviasi Indonesia

Polemik antara Indonesia Airlines dan Kemenhub mencerminkan pentingnya komunikasi yang akurat dan terbuka antara regulator dan investor.

Sebagai lembaga negara, Kemenhub perlu menjaga kredibilitasnya dengan memberikan pernyataan berbasis data dan tidak terburu-buru.

Di sisi lain, investor seperti Indonesia Airlines juga harus memahami pentingnya transparansi dan tahapan legalitas.

Solusi terbaik adalah menyegerakan dialog terbuka dan menyampaikan perkembangan kepada publik secara berkala dan faktual.***

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

 

Berita Terkait

Todotua Pasaribu dan Oki Muraza Dipekerjakan Presiden: Menata Arah Bisnis Pertamina dan Holding Energi Nasional
Empat Tambang Nikel Diduga Cemari Raja Ampat, Pemerintah Baru Bergerak Setelah Sorotan Media Sosial
Investasi Berkelanjutan: Danantara Indonesia dan Crédit Agricole CIB Teken MoU Proyek Strategis
Wamen Nezar Patria Diangkat sebagai Komisaris Utama Indosat Ooredoo Hutchison dalam RUPST 2025
Malaysia Butuh 2.000 Ton Beras per Bulan, Wamentan Sudaryon: Indonesia Siap Penuhi Kebutuhan Malaysia
Pemerintah Gandeng Kemendikti dan TNI Untuk Kurangi Impor Gandum, Kedelai, Jagung, dan Bawang Putih
Aktivitas Tambang Nikel Raja Ampat Didesak Dievaluasi DPR RI untuk Cegah Kerusakan Lingkungan
Wapres Gibran Sidak SPBU Bengkulu, Minta Maaf ke Warga Soal Krisis Bahan Bakar Minyak

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 07:44 WIB

Todotua Pasaribu dan Oki Muraza Dipekerjakan Presiden: Menata Arah Bisnis Pertamina dan Holding Energi Nasional

Senin, 9 Juni 2025 - 15:30 WIB

Empat Tambang Nikel Diduga Cemari Raja Ampat, Pemerintah Baru Bergerak Setelah Sorotan Media Sosial

Sabtu, 31 Mei 2025 - 08:54 WIB

Investasi Berkelanjutan: Danantara Indonesia dan Crédit Agricole CIB Teken MoU Proyek Strategis

Kamis, 29 Mei 2025 - 09:03 WIB

Wamen Nezar Patria Diangkat sebagai Komisaris Utama Indosat Ooredoo Hutchison dalam RUPST 2025

Kamis, 29 Mei 2025 - 07:22 WIB

Malaysia Butuh 2.000 Ton Beras per Bulan, Wamentan Sudaryon: Indonesia Siap Penuhi Kebutuhan Malaysia

Berita Terbaru