Pulihkan VOA dan Sejumlah Media di Bawah Naungannya, Permintaan Hakim Distrik AS kepada USAGM

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 24 April 2025 - 11:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hakim Distrik AS Royce Lamberth. (Dok. dcd.uscourts.gov)

Hakim Distrik AS Royce Lamberth. (Dok. dcd.uscourts.gov)

WASHINGTON – Seorang hakim federal pada hari Selasa (22/4/2025) memutuskan bahwa upaya pemerintahan Trump untuk membongkar Voice of America (VOA) dan layanan berita terkait kemungkinan besar melanggar hukum.

Ia secara tidak terbatas memblokir penutupan media yang didanai pemerintah tersebut dan jaringan berita afiliasinya.

Hakim Distrik AS Royce Lamberth memerintahkan badan induk VOA, yaitu U.S. Agency for Global Media (USAGM), untuk memulihkan VOA dan media lain di bawah naungannya.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Serta melarang badan tersebut menghalangi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai sumber berita yang “konsisten, dapat diandalkan, dan otoritatif,” sesuai dengan mandat hukum.

Ia juga memerintahkan USAGM untuk mempekerjakan kembali pekerja yang sebelumnya diberhentikan sementara.

Juga melarang pengurangan tenaga kerja selama proses hukum berlangsung, dan melanjutkan pendanaan untuk siaran internasional.

“Singkatnya, para tergugat tidak memiliki metode atau pendekatan yang dapat dipahami pengadilan ini dalam menutup USAGM,” kata Lamberth, yang merupakan penunjukan dari mantan Presiden Reagan.

“Mereka langsung mengambil tindakan drastis untuk memangkas USAGM tanpa mempertimbangkan fungsi-fungsi yang diwajibkan secara hukum maupun konstitusi.”

“Tanpa memikirkan dampak pada karyawan, kontraktor, jurnalis, dan konsumen media di seluruh dunia.”

“Sulit membayangkan contoh tindakan sewenang-wenang yang lebih jelas daripada yang dilakukan para tergugat dalam kasus ini.”

Beberapa reporter VOA, serikat pekerja, dan organisasi advokasi kebebasan pers internasional Reporters Without Borders menggugat pemerintahan Trump bulan lalu atas upaya pembubaran media-media ini.

Setelah Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk menutup USAGM, karyawan dan kontraktornya diberhentikan sementara.

Koalisi yang menggugat juga menuntut agar pendanaan untuk jaringan saudara VOA dipulihkan, termasuk Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL), Radio Free Asia, Middle Eastern Broadcast Network, dan Open Technology Fund.

Namun, Lamberth menyatakan bahwa perintahnya tidak berlaku untuk RFE/RL atau Open Technology Fund karena ada proses hukum lain yang menyangkut isu tersebut.

Pengacara koalisi berargumen dalam sidang hari Kamis bahwa pembungkaman VOA telah “merampas” dunia dari berita berkualitas seperti yang dijanjikan Kongres saat mendirikan jaringan tersebut.

Meskipun perintah Presiden Trump menyebut jaringan ini “tidak diperlukan,” mereka mengatakan bahwa pembungkaman ini merusak kepentingan Amerika di luar negeri.

Andrew Celli, salah satu pengacara, mengatakan masalah pemerintahan terhadap jaringan USAGM berasal dari peliputan mereka—mulai dari laporan tentang Hamas atau hak transgender hingga peliputan yang terlalu keras terhadap Trump.

“Mereka bisa memakai pisau bedah atau palu godam; bagaimanapun juga, ini adalah diskriminasi terhadap sudut pandang,” kata Celli.

Trump menunjuk Kari Lake, mantan pembawa berita TV dan kandidat gubernur Arizona, untuk memimpin badan tersebut.

Dalam pengumuman penutupan, Lake menyatakan bahwa “pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan merajalela” di badan itu—narasi umum dari pemerintahan Trump saat memangkas birokrasi federal.

Departemen Kehakiman berargumen dalam dokumen pengadilan bahwa penutupan tersebut hanya merupakan “tindakan ketenagakerjaan merugikan” yang bisa diperbaiki dengan kompensasi finansial jika mereka menang di pengadilan, alih-alih melalui perintah pengadilan.

Namun Lamberth menolak anggapan tersebut dalam putusannya, dengan menyatakan bahwa kerugian finansial dapat menjadi kerugian yang tidak dapat diperbaiki apabila ancamannya menyangkut “eksistensi” suatu badan.

“Para tergugat telah membungkam VOA, membatalkan dana untuk jaringan afiliasi, dan mematikan semua pemancar di stasiun layanan luar negeri,” tulis hakim tersebut.

“Singkatnya, kerugian yang tidak dapat diperbaiki yang diklaim oleh para penggugat memengaruhi eksistensi USAGM, kesehatan dan keselamatan jurnalis serta karyawannya, serta kepentingan jutaan jurnalis dan pendengar yang bergantung pada program USAGM,” lanjutnya.***

Untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Jasasiaranpers.com di lebih dari 175an media.

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Sapulangit Media Center (SMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Arahbisnis.com dan Belanjaoke.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Saatini.com dan Indonesiaoke.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjateng.com dan Hariansumedang.com

 

Berita Terkait

Donald Trump Guncang Pasar Minyak dan Peta Diplomasi Timur Tengah, Cabut Sanksi Atas Suriah
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dokter Vatikan Ungkap Masalah Kesehatan Sebagai Penyebab
Naikkan Tarif Tambahan Menjadi 84 Persen untuk Produk Impor AS, Tiongkok Balas Kenaikan Tarif AS
Lebih dari 50 Negara Terdampak Tarif Donald Trump akan Membalas atau Negosiasi dengan Amerika Serikat
Amerika Serikat akan Usir Duta Besar Negara Afrika Selatan Usai Hubungan Diplomatik Menegang
Kasus Kejahatan terhadap Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
Disebut Sesuai dengan Visi Rusia, Sebagian Besar Pendekatan Baru Pemerintahan Amerika Serikat
Rakyat Ukraina Bela Presiden Volodymyr Zelenskyy Usai Ricuh dengan Presiden AS Donald Trump

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 05:57 WIB

Donald Trump Guncang Pasar Minyak dan Peta Diplomasi Timur Tengah, Cabut Sanksi Atas Suriah

Kamis, 24 April 2025 - 11:50 WIB

Pulihkan VOA dan Sejumlah Media di Bawah Naungannya, Permintaan Hakim Distrik AS kepada USAGM

Selasa, 22 April 2025 - 14:32 WIB

Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dokter Vatikan Ungkap Masalah Kesehatan Sebagai Penyebab

Kamis, 10 April 2025 - 11:50 WIB

Naikkan Tarif Tambahan Menjadi 84 Persen untuk Produk Impor AS, Tiongkok Balas Kenaikan Tarif AS

Selasa, 8 April 2025 - 06:56 WIB

Lebih dari 50 Negara Terdampak Tarif Donald Trump akan Membalas atau Negosiasi dengan Amerika Serikat

Berita Terbaru