Misi Bersih di Lautan: Danantara dan Rusia Bangun Galangan Kapal Hijau

Holding Indonesia Danantara gandeng Rusia dan PT PAL bangun kapal listrik, selamatkan BUMN perkapalan dari krisis dan tarik investasi teknologi ramah lingkungan.

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CEO Danantara, Rosan Roeslani. (Facebook.com/@Rosan Roeslani)

CEO Danantara, Rosan Roeslani. (Facebook.com/@Rosan Roeslani)

Poin Utama:
• Danantara dan Rusia jalin kerja sama strategis bangun industri galangan kapal berbasis energi bersih, libatkan PAL dan BUMN lainnya.
• Proyek menekankan transfer teknologi ramah lingkungan, termasuk kapal bertenaga surya dan listrik, serta teknologi pemecah es.

JAKARTA – Holding investasi nasional, Danantara, resmi mengumumkan rencana kerja sama dengan mitra asal Rusia dalam pengembangan galangan kapal berbasis energi bersih di Indonesia.

Pengumuman disampaikan oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, saat menghadiri pertemuan bisnis di Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat (14/6/2025).

Kerja sama ini tidak hanya melibatkan sektor swasta, tetapi juga menyatukan kekuatan empat badan usaha milik negara (BUMN) di sektor maritim, termasuk PT PAL Indonesia.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi, tidak ada yang masuk sendiri. Mereka akan bersama dengan kita, ada empat perusahaan, baik itu PAL dan yang lain-lain,” ujar Rosan Roeslani.

Rencana tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat kemandirian industri perkapalan nasional dan meningkatkan daya saing global maritim Indonesia.

Danantara menegaskan bahwa kolaborasi ini difokuskan pada penciptaan nilai strategis dan keberlanjutan, bukan hanya keuntungan jangka pendek.

Fokus Utama Proyek: Energi Bersih dan Transfer Teknologi Strategis

Rosan Roeslani menyebut proyek ini sebagai bagian dari inisiatif prioritas nasional dalam membangun sektor industri yang ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi.

“Harapannya kerja sama ini juga bisa menyehatkan BUMN tersebut,” kata Rosan, merujuk pada kondisi keuangan beberapa perusahaan pelat merah yang dinilai belum optimal.

Proyek ini akan mengembangkan galangan kapal yang mengandalkan energi listrik dan tenaga surya sebagai sumber utama untuk mendukung operasi kapal ramah lingkungan.

Selain itu, teknologi mutakhir asal Rusia juga akan diadaptasi, termasuk teknologi pemecah es (icebreaking) yang telah terbukti tangguh di kawasan perairan Arktik.

Kapal-kapal jenis ini telah digunakan Rusia dalam berbagai operasi sungai dan laut, dan disebut-sebut cocok dikembangkan di Indonesia untuk memperkuat jalur distribusi logistik terpencil.

Menurut Rosan, aspek terpenting dari kemitraan ini adalah alih teknologi yang akan memungkinkan Indonesia mandiri dalam memproduksi kapal-kapal berteknologi tinggi dan hemat energi.

“Kita akan lihat mana yang paling cocok,” ucap Rosan, menekankan bahwa studi kelayakan tengah dilakukan untuk memilih teknologi yang paling aplikatif dan efisien.

Rencana tersebut juga sejalan dengan agenda transisi energi nasional yang menekankan pentingnya pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi dalam industri strategis.

BUMN Maritim Akan Diselamatkan dari Tekanan Finansial Berkepanjangan

Salah satu tujuan utama dari proyek ini adalah memperbaiki performa finansial BUMN di sektor perkapalan yang selama ini kesulitan bersaing di pasar domestik maupun global.

PT PAL Indonesia, sebagai produsen kapal strategis nasional, digadang menjadi tulang punggung implementasi proyek dengan dukungan teknologi dari Rusia.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menyuarakan pentingnya revitalisasi industri maritim sebagai komponen utama pembangunan ekonomi berbasis laut atau blue economy.

“Kerja sama ini diharapkan menjadi katalis bagi transformasi BUMN maritim dari beban fiskal menjadi pusat inovasi,” ungkap Rosan saat ditanya mengenai urgensi proyek ini.

Selain PT PAL, tiga BUMN lain yang tidak disebutkan namanya juga akan dilibatkan dalam struktur proyek, dengan pembagian peran berbasis kompetensi masing-masing.

Pemerintah mendukung penuh inisiatif ini karena sejalan dengan Rencana Induk Industrialisasi Maritim dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Dengan ekosistem yang tepat, Rosan optimistis Indonesia dapat menjadi hub maritim berkelanjutan di Asia Tenggara, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor kapal dan komponen.

Langkah Geopolitik dan Visi Jangka Panjang di Balik Aliansi Baru

Kemitraan strategis dengan Rusia mencerminkan arah baru diplomasi ekonomi Indonesia yang lebih terbuka terhadap diversifikasi mitra industri teknologi tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia juga menjalin kerja sama serupa dengan Tiongkok, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab dalam bidang teknologi bersih dan transportasi laut.

Namun, kerja sama dengan Rusia dalam bidang galangan kapal merupakan yang pertama kali dilakukan secara terstruktur dan melibatkan holding investasi domestik.

“Aliansi ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi transformasi sistemik di sektor maritim nasional,” ujar Rosan menegaskan nilai strategis kemitraan tersebut.

Rusia sendiri telah mengembangkan armada kapal-kapal bertenaga listrik dan surya untuk wilayah perairan ekstrem, yang terbukti efisien dan tahan terhadap perubahan iklim.

Dengan meningkatnya kebutuhan distribusi logistik nasional dan tekanan geopolitik kawasan, Indonesia dituntut membangun sistem logistik laut yang mandiri dan berkelanjutan.

Melalui kerja sama ini, diharapkan akan lahir generasi baru kapal niaga dan kapal militer yang lebih efisien, lebih bersih, dan diproduksi langsung oleh tenaga kerja Indonesia.

Danantara juga menyebut proyek ini berpotensi menyerap ribuan tenaga kerja teknis, memperkuat pendidikan vokasi, dan meningkatkan produktivitas industri turunan seperti baja dan elektronik.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaagri.com dan Infofinansial.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Kilasnews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallosolo.com dan Hallojabar.com

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Jasa Marga Danai Tol Kualanamu Rp1,9 Triliun, Perkuat Nilai Aset Infrastruktur
Todotua Pasaribu dan Oki Muraza Dipekerjakan Presiden: Menata Arah Bisnis Pertamina dan Holding Energi Nasional
Empat Tambang Nikel Diduga Cemari Raja Ampat, Pemerintah Baru Bergerak Setelah Sorotan Media Sosial
Investasi Berkelanjutan: Danantara Indonesia dan Crédit Agricole CIB Teken MoU Proyek Strategis
Wamen Nezar Patria Diangkat sebagai Komisaris Utama Indosat Ooredoo Hutchison dalam RUPST 2025
Malaysia Butuh 2.000 Ton Beras per Bulan, Wamentan Sudaryon: Indonesia Siap Penuhi Kebutuhan Malaysia
Pemerintah Gandeng Kemendikti dan TNI Untuk Kurangi Impor Gandum, Kedelai, Jagung, dan Bawang Putih
Aktivitas Tambang Nikel Raja Ampat Didesak Dievaluasi DPR RI untuk Cegah Kerusakan Lingkungan

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:46 WIB

Jasa Marga Danai Tol Kualanamu Rp1,9 Triliun, Perkuat Nilai Aset Infrastruktur

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:13 WIB

Misi Bersih di Lautan: Danantara dan Rusia Bangun Galangan Kapal Hijau

Sabtu, 14 Juni 2025 - 07:44 WIB

Todotua Pasaribu dan Oki Muraza Dipekerjakan Presiden: Menata Arah Bisnis Pertamina dan Holding Energi Nasional

Senin, 9 Juni 2025 - 15:30 WIB

Empat Tambang Nikel Diduga Cemari Raja Ampat, Pemerintah Baru Bergerak Setelah Sorotan Media Sosial

Sabtu, 31 Mei 2025 - 08:54 WIB

Investasi Berkelanjutan: Danantara Indonesia dan Crédit Agricole CIB Teken MoU Proyek Strategis

Berita Terbaru